Rabu, 12 November 2014

LELAKI DAN SEBATANG ROKOK

Dia sulut lagi sebatang,entah sudah habis berapa batang yang ia bakar hari ini,setelah puas dgn sebatang, ia lanjutkan dengan batang baru,entah apa yang sedang ia tunggu hidupnya layak nya tanpa tujuan

Setiap datang sang mentari, ia sambut dengan sebatang, pada sang rembulan ia juga beri salam dengan sebatang

Mungkin kalau paru-parunya bisa teriak dia akan memaki sang tuan sesak dengan kepulan asap.

Tapi dia hanya diam, tatapanya sayup kedepan harapannya seperti pudar hidupnya seperti mati..

LaLu,...Kenapa dia masih bertahan? mungkinkah ada sepercik harapan atau sepenggal keyakinan?

Ya...... keyakinan,mungkin itu yang ia punya dalam karamnya mimpi. Semoga saja keyakinan itu benar,entah sampai kapan TUHAN kan menjawab, sepenggal keyakinan yang ia pegang sampai saat ini

Hari semakin malam, purnamapun berselimut kabut lelaki itu beranjak pergi menuju kegelapan sosok tubuhnya hilang ditelan pekatnya malam.

Mungkin, esok hari ia kan datang lagi dengan sebatang rokok dimulutnya seperti hari biasanya, ia kan tersenyum pada sang mentari dan akan pergi, ketika hari semakin gelap.

Lelaki dengan sebatang RoKoK begitu aku menyebutnya

Teruslah bermimpi, dengan keyakinanmu dan percayalah, kelak dirimu kan seperti mentari meberi hangat kala pagi,dan juga sang purnama yang menyibak gelapnya malam menerangi setiap langkah kaki...kelak jika waktuku datang..kan kuiringi langkah.

 Ciracas,15 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar